A.
Pengembangan Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan perangkat yang tidak terpisahkan dari
dunia pendidikan. Saat ini banyak kita temukan berbagai macam media yang dapat kita akses dimanapun
kita berada baik media cetak maupun media eletronik. Namun disana kita juga
menemukan berbagai permasalahan yang berkenaan dengan media, diantaranya yaitu di
beberapa sekolah masih ada media yang belum dikembangkan dengan baik, selain
itu juga kita melihat media pembelajaran di indonesia masih belum merata, hal
ini dapat dibuktikan di daerah masih banyak sekolah yang belum mempunyai akses media
pembelajaran sebagaimana yang terdapat di sekolah perkotaan, inilah yang disebutkan
oleh Umi Hanifah di dalam bukunya yang berjudul “Media Pembelajaran Bahasa Arab”
ada dua permasalahan penting yang sedang dihadapi oleh lembaga-lembaga di
Negara Indonesia yaitu: pertama keterbatasan media, kedua,
kemanfaatan media.[1]
Sehingga dari permasalah ini penulis menyimpulkan bahwa walaupun media terbatas
namun jika guru kreatif mengembangkan media atau membuat media dari apa saja
tentu pembelajaran tetap akan menjadi sebuah proses yang menyenangkan. Begitu
juga seebaliknya sebanyak apapun media jika guru kurang kreatif dan inovatif
dalam mengembangkannya maka media tersebut menjadi terbengkalai dan tentu akan
berefek kepada pembelajaran yang cendrung menoton atau bersifat klasikal.
Pengembangan media pembelajaran sangat penting, untuk mengatasi
kekurangan dan keterbatasan persediaan media yang ada, disamping itu media
dikembangkan sendiri oleh guru atau pendidik yang bertujuan untuk menghindari
ketidak-tepatan (mismatch) karena dirancang sesuai kebutuhan, potensi
sumber daya dan kondisi lingkungan masing-masing. Lebih dari itu juga dapat
meningkatkan kreativitas dan kemampuan inovasi guru sehingga akan manjadikan
guru semakin profesional.[2]
Pengembangan merupakan sebuah metode sebagai dasar untuk
mengembangkan produk yang akan dihasilkan (Puslitaknov, 2008:8).[3]
Pembelajaran mahȃrah al-kitȃbah dapat dikembangkan menjadi sebuah produk
media pembelajaran, kemudian produk itu dimanfaatkan oleh berbagai praktisi
pendidikan ketika mengajar. Untuk melangkah ke tahap pengembangan tentu kita
harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan media.
B.
Prinsip dan Langkah-Langkah Mengembangkan Media Pembelajaran
Terdapat beberapa prinsip pengembangan media dan produksi media
menurut Mukminan yaitu singkatan VISUALS, yang dapat dijabarkan sebagai
berikut:[4]
1.
Visiable : Mudah diilihat
2.
Interesting : Menarik
3.
Simple : Sederhana
4.
Useful : Isinya berguna/bermanfaat
5.
Accurate : Benar (dapat dipertanggungjawabkan)
6.
Legitimate : Masuk akal/sah
7.
Structured : Terstruktur/tersusun dengan baik
Dengan demikian seorang guru, peneliti, maupun praktisi pendidikan
lainnya dalam mengembangkan media mahȃrah al-kitȃbah haruslah
menggunakan ketujuh prinsip ini agar media yang dikembangkan benar-benar tepat
sasaran, mudah digunakan dan dapat membangkitkan semangat belajar siswa sehigga
pada akhirnya hasil belajar siswa akan semakin meningkat.
Adapun langkah-langkah pengembangan media pembelajaran adalah
sebagai berikut:[5]
1.
Mengkaji
standart kompetensi dan kompetensi dasar
2.
Mengkaji
media yang cocok dengan standart kompetensi dan kompetensi dasar
3.
Merumuskan
strategi dan caranya
4.
Mengembangkan
naskah atau isi pesan. Siapa yang menggunakan media pembelajaran, apa pesan
yang akan disampaikan, apakah ada media yang sudah dipakai, dan apakah ada
sumber informasi lain.
5.
Memilih
bentuk dan jenis media pembelajaran, media apa yang menjangkau peserta didik,
bentuk media seperti apa yang sesuai dengan perkembangan peserta didik dan
mempertimbangkan dana, waktu dan hambatan.
Dengan
demikian sebelum mengembangkan media mahȃrah al-kitȃbah, guru maupun
praktisi pendidikan lainnya harus memperhatikan langkah-langkah diatas,
sehingga media yang dikembangkan cocok dan bisa diterapkan dengan baik ketika
mengajar di kelas.
C.
Mahȃrah al-Kitȃbah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk
berinteraksi dengan manusia lain. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk
memperoleh bahasa yaitu bahasa pertama atau sering kita kenal dengan bahasa
ibu, adapun untuk pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing diperlukan
berbagai metode dan teknik pengajarannya. Dewasa ini kita ketahui bahwa bahasa
memiliki empat aspek keterampilan yaitu mendengar, berbicara, mendengar dan
menulis. Keterampilan menulis (mahȃrah al-kitȃbah) adalah keterampilan
dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan
(karangan).[6]
Menurut pendapat lain mengatakan menulis merupakan kemampuan berbahasa yang
bersifat produktif, menulis juga merupakan usaha untuk mengungkapkan pikiran
dan perasaan yang ada pada diri seorang pemakai bahasa melalui tulisan.[7]
Kemahiran menulis mempunyai dua aspek yaitu pertama, kemahiran membentuk
huruf dan menguasaai ejaan, kedua, kemahiran melahirkan pikiran dan
perasaan dalam bentuk tulisan berbahasa Arab.[8]
Selain itu keterampilan menulis dalam pelajaran bahasa Arab secara garis besar
dapat dibagi kedalam tiga kategori yaitu imla’, kaligrafi, dan mengarang.[9]
Melalui beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa kemahiran
menulis merupakan syarat yang tidak terpisahkan dalam belajar bahasa, ketika
seseorang tidak mampu untuk mengungkapkan perasaannya, maka menulis adalah cara
terbaik untuk mengungkapkan isi hatinya, selain itu juga dengan menulis akan
mengasah bakat, minat, serta keterampilan mengungkapkan fikrian, maupun untuk
tingkat lanjut yaitu sebagai tulisan yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi
seperti kaligrafi dan karya-karya tulis lainnya.
Hubungan pengembangan media dengan keterampilan menulis adalah
sebuah upaya guru untuk mendesain, mengembangkan, mengelola, memanfaatkan media
dengan sebaik-baiknya dalam mengajarkan keterampilan menulis (mahȃrah al-kitȃbah).
D.
Media pembelajaran Mahȃrah Al-Kitȃbah dan Pengembangannya
Kitȃbah merupakan
keterampilan berbahasa yang rumit, karenanya keterampilan ini harus diurutkan
setelah periode pelajaran yang menekankan pada bunyi (marhalah syafawiyah),
namun kerumitan itu dapat kita atasi dengan menghadirkan media pembelajaran.
Media pembelajaran dapat dipahami sebagai perantara yang akan mengantarkan kita
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa
media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, meteri, atau kejadian
yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap.[10]
Era globalisasi ini, ditandai dengan menyebarnya teknologi canggih yang dapat
kita manfaatkan sebagai media pembelajaran. Adapun media yang digunakan untuk
pembelajaran keterampilan menulis diantaranya ialah:[11]
1.
Teka-Teki Silang (الكلمة المتقاطئة)
Teka
teki silang (TTS) sebenarnya adalah media rekreasi dan hiburan. TTS sudah
sangat familiar di berbagai kalangan baik anak-anak, dewasa, maupun orang tua,
banyak kita jumpai di beberapa buku yang secara khusus menyediakan TTS, juga di
beberapa media masa seperti koran, aplikasi permainan, sampai pada permainan
dalam sebuah pembelajaran. Dalam penerapannya pada pembelajaran bahasa Arab
khsusunya pada mahȃrah al-kitȃbah TTS bertujuan untuk: pertama,
melatih siswa menulis huruf Arab secara lepas; kedua, melatih penguasaan
kosa-kata atau mufradat siswa. Adapun cara pembuatan TTS ini ialah guru
bisa membuat TTS dalam bentuk aplikasi, bisa juga memanfaatkan majalah atau
koran berbahasa Arab yang tersedia TTS didalamnya, atau guru bisa membuat TTS
dengan cara atau media apapun sesuai kreatifitas. Manfaat dari media ini adalah
melatih murid untuk terbiasa menulis huruf-huruf Arab sehingga murid akan
menjadi lancar dalam menulis.
2.
Komik
Komik
merupakan media yang mempunyai sifat sederhana, jelas dan mudah difahami. Oleh sebab
itu media komik dapat berfungsi sebagai media yang informatif dan edukatif.[12]
Komik sudah tidak asing lagi dalam dunia anak-anak, komik merupakan cerita
bergambar disertai balon dialog. Penerapan dalam mahȃrah al-kitȃbah
yaitu: pertama, guru membuat beberapa figur komik, dan di dalam balon
dialog tersebut ditulis bebarapa percakapan sehari-hari, kalimat sapaan,
kalimat ungkapan, dan bebarapa percakapan-percakapan bahasa Arab; kedua,
guru menyajikan komik tersebut dengan salah satu balon dialog yang kosong
sehingga nanti guru meminta siswa untuk mengisinya dengan benar. Baik itu
dengan cara menyambung antara huruf yang satu dengan yang lain, melengkapi
salah satu kata yang hilang, atau menulis keseluruhan kalimat.
3.
Video
klip
Pembelajaran
menulis didahului pemutaran video klip yaitu sebuah pembelajarna menulis yang
dilakukan siswa setelah menyaksikan pemutaran video klip. Pada proses
pembelajarannya guru meminta siswa untuk mengungkapkan imajinasinya dan
fikirannya mengenai video klip yang diputarkan ke dalam bentuk tulisan.[13]
Untuk pengembangan tingkat lanjut guru membuat video tentang kegiatan siswa,
kemudian guru menampilkan video tersebut di kelas, kemudian meminta siswa untuk
menulis rangkaian kegiatan tersebut menjadi berita singkat melalui prinsip
pertanyaan 5W1H.[14]
4.
Poster
Merupakan
sebuah gambar yang memiliki warna yang menarik, tujua penggunaan poster
dalam pengajaran kitȃbah ialah
membantu daya nalar siswa dalam menjelaskan apa yang dilihatnya kemudian
dituliskan menjadi kalimat-kalimat berbahasa Arab. Tentu poster yang digunakan
harus disesuaikan dengan tema yang akan diajarkan agar siswa dapat
menghubungkan sesuatu yang mereka hadapi.[15]
5.
Cerita
Radio atau TV
Teknologi
saat ini sangat cepat berkembang, namun dua media ini masih sangat kita
perlukan untuk memperoleh informasi, selain dikembangkan untuk keterampilan
menyimak, kedua media ini juga digunakan untuk mengembangkan keterampilan
menulis yaitu dengan cara siswa diberi tugas untuk menyimak atau menonton
cerita yang dapat diakses pada chanel tv Arab, BBC Arab, radio online, siaran
berita Arab di kelas atau di rumah, kemudian menuliskan kosa-kata yang tidak
dipahami, lalu menuliskan inti sari dari cerita tersebut.
6.
Kaset
Rekaman
Sama
halnya dengan ilmla’, cara yang diterapkan pada media kaset rekaman
ialah guru memperdengarkan rekaman berbahasa Arab, baik dari penutur asli
maupun dari rekaman suara guru, kemudian siswa diminta untuk menulis ulang
kalimat-kalimat yang telah di dengarkannya.
7.
Foto
dan Gambar
Media
foto atau gambar merupakan salah satu media visual yang sangat menarik untuk
diterapkan dalam pembelajaran maharah al-kitabah, selain menarik media
gambar/foto berperan sebagai umpan atau stimulus yang dapat membantu siswa
dalam pembelajran maharah al-kitabah.[16] penerapan
media ini ialah dengan cara guru membawa foto atau gambar kemudian meminta
siswa untuk:[17]
a.
Mendiskripsikan
isi gambar/foto ke dalam bahasa Arab
b.
Mencari
kosa kata,
c.
Mencarai
lawan kata,
d.
Memberikan
kesimpulan,
e.
Menjawab
pertanyaan
Keseluruhan proses tersebut dilakukan dalam benuk tulisan. Untuk
pengembangan tingkat lanjut guru dapat menyajikan sebuah gambar peristiwa yang
memuat informasi kejadian yang sedang terjadi di suatu tempat, daerah atau
negara. Agar tidak terkesan kaku dan membuat siswa merasa bosan maka sajikan
gambar atau foto yang berwarna hidup (3D) sehingga akan menjadi lebih menarik
dan unik. Selanjutnya guru juga bisa menyajikan gambar berseri, kemudian
meminta siswa untuk mendiskripsikan gambar tersebut ke dalam tulisan atau
karangan sesuai urutan cerita pada gambar tersebut.[18]
8.
Internet
Dapat
diketahui bahwa internet merupakan jaringan yang dapat memudahkan kita
mengakses berbagai macam pengetahuan dari seluruh penjuru dunia. Menurut KBBI
internet adalah jaringan komunikasi eletronik yang menghubungkan jaringan
komputer dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui
telpon atau satelit.[19]
Kemahiran menulis dapat diasah melalui media internet ini dengan cara banyak
mengakses dan membaca berita, makalah, blog, web, yang disajikan dalam
situs-situs berbahasa Arab kemudian menuliskannya kembali dengan susunan dan
gaya bahasa sesuai keinginan. Adapun
aplikasinya dapat dilakukan melalui fasilitas e-mail. Untuk pengembangan lebih
lanjut yaitu dengan Cara, guru atau murid menulis surat dalam bahasa Arab pada Microsoft
Word atau sejenisnya dan mengirim dengan menggunakan Attachment
melalui e-mail ke beberapa e-mail penulis Arab.[20]
9.
Lagu
Pemanfaatan
media ini bermula dari banyaknya siswa yang senang mendengarkan lagu-lagu
terutama lagu yang bertemakan cinta. Atau lagu yang sedang ngetren saat ini
misalnya lagu “kun anta”. Media ini dapat membantu siswa menambah kosa
kata, selain itu siswa dapat kembali menuliskan apa yang telah mereka dengar
dari lagu tersebut dengan tema yang sama tapi dalam bentuk dan jenis tulisan
yang berbeda.[21]
10.
Pup
Up Book
Merupakan
sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur tiga
dimensi. Pup up book dapa digunakan sebagai contoh untuk menjelaskan
konsep-konsep yang sangat abstrak dan memerlukan objek yang konkret pada mata
pelajaran. Tampilan visual yang lebih berdimensi membuat narasi semakin terasa
nyata ditambah lagi dengan kejutan yang diberikan dalam setiap halamannya.
Gambar dapat secara tiba-tiba muncul dari balik halaman atau sebuah bangunan
dapat berdiri megah ditengah-tengah halaman, kemudian perwujudan gambar
bangunan itu dituangkan dalam tulisan. Pengambangan media ini dikhususkan untuk
pembelajaran menulis narasi (cerita pendek).[22]
11.
Kartu
kata untuk menyusun kata-kata
Kartu Kata |
E.
Pengembangan Media Pembelajaran Mahȃrah al-Kitȃbah Melalui
Permainan Bahasa
Pembelajaran mahȃrah al-kitȃbah yang dikemas melalui
permainan merupakan salah satu cara pengajar dalam menyampaikan meteri
pelajaran secara mudah, namun dalam pembuatannya diperlukan ketelitian dan
harus sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa yang baik dan benar. Adapun
pengembangan media mahȃrah al-kitȃbah melalui permainan diantaranya
yaitu:
1.
Melengkapi
huruf atau kata yang kurang atau hilang
Guru
menyuruh siswa menuliskan satu huruf atau kata yang hilang pada kata atau
kalimat tertentu yang dibantu dengan gambar yang menunjukkan dari jawaban yang
dimaksud. Dan bisa juga dilakukan dengan cara memberikan definisi, sinonim,
antonim, atau bahkan dengan gerakan tubuh dari kata yang hilang tersebut.
2.
Menyempurnakan
gambar dan menulis namanya
Guru
menyiapkan beberapa gambar, dan gambar tersebut digambar dengan cara terputus putus, kemudian guru
menyuruh siswa untuk menyempurnakan gambar tersebut. Setelah selesai, siswa
diperintahkan untuk menulis deskripsi gambar apa yang dimaksud.
3.
Apakah
kamu tahu (hal ta’rif)
Guru
memberikan beberapa pertanyaan secara tertulis dan meminta siswa menjawab
pertanyaan tersebut secara tertulis. Pertanyaan tersebut bisa berupa sesuatu
hal yang ada di lingkungan siswa atau peristiwa yang aktual.
4.
Mengurutkan
kalimat (tartibul jumal)
Kumpulan
kata-kata yang diacak, kemudian diletakkan secara terpisah- pisah, sehingga
belum berbentuk paragraf yang memiliki makna, atau belum menjadi paragraf yang
sempurna, kemudian guru meminta siswa untuk menuliskan kata-kata itu kembali
secara berurutan menjadi sebuah paragraf yang utuh dan benar.
5.
Simbol
atau kode
Permainan
ini dirancang untuk meningkatkan kemahiran menulis dan membaca, dalam permainan
ini guru menyediakan sekelompok kosa-kata yagn di tulis dalam bentuk kode,
kamudian guru membuat sebuah latihan soal menggunakan kode-kode tersebut secara
berurutan, lalu meminta siswa untuk menganalisis dan menerjemahkan kode-kode
tersebut kemudian menuliskannya menjadi sebuah cerita pendek.
6.
Soal-jawab
Tujuan
permainan ini ialah untuk menterjemahkan pikiran siswa ke dalam sebuah tulisan.
Dengan menggunakan sebuah kartu yang kemudian dibagikan kepada seluruh siswa.
Prosesnya ialah guru membagikan kartu kepada setiap siswa dan meminta mereka
untuk menulis sebuah pertanyaan tentang materi pembelajaran. Kemudian meminta
siswa untuk mengumpulkannya kembali. Lalu membagikan kembali kartu tersebut
secara acak, lalu meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertera pada
kartu tersebut.[23]
7.
Berlomba
menulis
Tujuannya
yaitu menulis kosa kata populer, menulis cepat, proses penerapannya ialah guru
membagikan kertas kepada seluruh siswa, lalu meminta siswa untuk menulis
nama-nama hewan selama 5 menit, siapa yang paling banyak menulis kosa kata
tersebut dia adalah pemenangnya, dengan catatan tulisannya tepat, benar, dan
jelas.
8.
Surat Rahasia
Tujuannya adalah menulis/menggabungkan huruf yang terpisah menjadi sebuah
kata-kata/kalimat. Penerapannya ialah guru menulis sebuah ungkapan berbahasa Arab,
atau surat pendek dengan huruf-huruf terpisah di papan tulis atau proyektor,
lalu meminta siswa untuk memahami dan menulis huruf-huruf terpisah tersebut
dengan huruf-huruf tersambung. Pemenangnya ialah yang paling cepat dan benar
dalam menulis.[24]
9.
Permainan
huruf hijaiyah
Ada beberapa contoh dalam permainan bahasa
diantaranya yaitu:
a.
Gabungkanlah
huruf-huruf berikut ini: (ر ك ب) menjadi beberapa jumlah kata contohnya menjadi: كبر,
كرب, بكر, ربك
b.
Tulislah
kalimat terbuat dari satu kata yaitu dari kata “جميل”
F.
Contoh Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Arab Aspek Mahȃrah
Al-Kitȃbah dengan Permainan Bahasa Arab[25]
Hanya dengan simbol
|
Bahasa :
penggunaan simbol untuk merangkai sebuah kalimat
Tema : menulis
teks pidato dan cerita pendek dan membacanya
Kemahiran : membaca dan
menulis
Tingkatan : pemula
(awal)
Waktu : 30 menit
untuk membuat daftar kata
15 menit untuk menulis cerita dan membacanya
Daftar kata:
O=
يسمع
|
H
= بيت
|
ö=
قط
|
N
= يري
|
= يتكلم
|
¯=
يتغنى
|
Õ=
نهار
|
P
= شارع
|
s
= يسأل
|
Ê = يدخل
|
É = يخرج
|
& = يقرأ
|
ß
= بحر
|
à=
ليل
|
L = حزين
|
J = سعيد
|
= طفل
|
ÿ
= طائرة
|
=
رجل
|
=
إمرأة
|
Y
= يحب
|
= اصدقاء
|
||
È = فوق
|
Ê = تحت
|
é = يصعد
|
ê = ينزل
|
ä
= طعام
|
Penerapan:
1.
Menyusun
kalimat yang berbentuk cerita pendek menggunakan daftar kata yang berbentuk
kode atau simbol dari beberapa kosa kata yang ada di atas
2.
Meminta
siswa menganalisinya
3.
Meminta
siswa untuk menuliskan atau menterjemahkan kode kode tersebut menjadi sebuah
rangkaian cerita pendek
É
|
|
من اﻟ
|
H
|
فى
|
اﻟ
|
Õ
|
و يمشى
|
فى اﻟ
|
P
|
J
|
|||
و هو
|
N
|
ÿ
|
È
|
¯
|
||
و
|
é
|
و
|
N
|
اﻟ
|
ß
|
|
ثم
|
ê
|
و
|
يقابل
|
اﻟ
|
|
|
...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Andheska, Harry, “Membangun Kreativitas Siswa Dalam Pembelajaran
Menulis Dengan Memanfaatkan Media
Pembelajaran Inovatif Universitas Maritim
Raja Ali Haji, Bahastra, Vol. XXXVI, No. 1, Oktober, 2016.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta:Rajawali Press,
2013.
Asnawir dan Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran.
Jakarta:Ciputat Press, 2002.
Asyrofi, Syamsuddin. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab Konsep
Dan Implementasinya. Yogyakarta:Penerbit
Ombak, 2016.
Bukhari. Ahammiyatu Al-Al’ab Al-Lughawiyyah Lita’lim Maharatul
Kitabah. Jakarta:Kencana,
2006.
Dewi, Lestika. “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Poster
Terhadap Kemampuan Menulis Puisi
Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Rantau Utara
Tahun Pelajaran 2012/2013”. Artikel: Rantau Utara, 2012.
DIKLAT PROFESI GURU LPTK Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel. Strategi
dan Media Pembelajaran Bahasa Arab.
Surabaya:Uinsa, 2011.
Hanifah, Umi. Media Pembelajran Bahasa Arab. Surabaya:UINSA
Press, 2014.
Hermawan, Acep. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung:Remaja
Rosdakarya, 2011.
Muradi, Ahamad. Pembelajaran Menulis Bahasa Arab dalam
Perspektif Komunikatif. Jakarta:Kencana,
2015.
Nasihna, Idrus dkk. Pengembangan Media Pembelajaran Menulis
Puisi Berbasis Tayangan Acara Televisi untuk
Siswa Kelas VIII. Malang:UNISMA Malang,
2012.
Nasif Mustafa ‘Abdul Aziz. Al-‘Ab Al-Lughawiyah Fi Ta’lim Al-
Lughat Al- Ajnabiyah Ma’a Amsilah
Fi Ta’lim Al-Arabiyah Li Ghairi An Natiqina Biha.
Riyadh:Darul Marigh, 1983.
Ni’mah, Mamlu’atul dan Abdul Wahab Rosyidi. Memahami Konsep
Dasar Pembelajaran Bahasa Arab. Malang:UIN Malik Press, 2011.
Nia, Norma safitri dan Suparkun. “Pengembangan Media Pup Up Book Untuk
Keterampilan Menulis Narasi Siswa Tuna Rungu kelas IV”. Skripsi-- UNESA, Surabaya, 2011.
Nurseto, Tejo. “Membuat Media Pembelajaran Yang Menarik: Fakultas
Ekonomi UNY, Jurnal Ekonomi dan Pendidikan,
Vol.8, No.1, April, 2011,
Sastri, dkk. “Pengembangan Media Audio Visual Pembelajaran Menulis
Berita Singkat: FKIP Universitas
Jambi, Pena, Vol.3, No.2, Desember, 2013.
Suharti. “Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui
Media Gambar Peristiwa Pada Siswa Kelas VIII C: SMP Negeri 1 Suradadi, Widya
Sari, Vol.16, No.2, Mei, 2014.
Susiana. “Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen dengan Medei Video Klip
pada Siswa
Kelas IX F: SMP Negeri 2, Edu-Kata, Vol.1, No.2, Agustus, 2014.
Wahab, Abdul Rosyidi. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang:UIN
Malang Press, 2009.
Zulhannan. Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif.
Jakarta:Rajawali Press, 2015.
[1] Umi Hanifah, Media
Pembelajran Bahasa Arab (Surabaya:UINSA Press, 2014), 128-129
[2] Ibid., 129.
[3] Idrus Nasihna
dkk, Pengembangan Media Pembelajaran Menulis Puisi Berbasis Tayangan Acara
Televisi Untuk Siswa Kelas VIII (Malang:UNISMA Malang, 2012), 3.
[4] Tejo Nurseto, “Membuat
Media Pembelajaran yang Menarik”, Jurnal Ekonomi dan pendidikan, Vol. 8, No. 1(
April, 2011), 24.
[5]
DIKLAT PROFESI
GURU LPTK Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Strategi dan Media Pembelajaran
Bahasa Arab (Surabaya:UINSA, 2011), 33.
[6] Zulhannan, Teknik
Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif (Jakarta:Rajawali Press, 2015), 192.
[7] Abdul Wahab
Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab (Malang:UIN Malang Press, 2009),
73.
[8] Syamsuddin
Asyrofi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab Konsep dan Implementasinya (Yogyakarta:Penerbit Ombak, 2016), 142.
[9] Acep Hermawan,
Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung:Remaja: Rosdakarya, 2011), 151.
[10] Azhar Arsyad, Media
Pembelajaran (Jakarta:Rajawali Press, 2013), 3.
[11] Umi Hanifah, Media
Pembelajran Bahasa Arab (Surabaya:Uinsa Press, 2014), 38-39.
[12] Asnawir dan
Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran
(Jakarta:Ciputat Press, 2002), 55.
[14] Sastri, dkk. “Pengembangan
Media Audio Visual Pembelajaran Menulis Berita Singkat”, Pena, Vol.3, No.2 (Desember
2013), 25.
[15] Lestika dewi, “pengaruh
penggunaan media pembelajaran poster terhadap kemampuan menulis puisi” (oleh
siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Rantau Utara Tahun pelajaran 2012/2013), 5
[16] Suharti, “Peningkatan
Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Media Gambar Peristiwa” Pada Siswa
KelasVIII C. SMP Negeri 1 Suradadi. Widya sari, vol.16, No.2, (Mei 2014), 33-47.
[17] Mamlu’atul
Ni’mah dan Abdul Wahab Rosyidi, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa
Arab (Malang:Uin Malik Press, 2011), 137-139.
[18] Ahamad Muradi,
Pembelajaran Menulis Bahasa Arab dalam Perspektif Komunikatif (Jakarta:Kencana,
2015), 143.
[19] Acep Hermawan,
Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung:Remaja Rosda Karya, 2011),
251.
[20] DIKLAT PROFESI GURU LPTK Fakultas Tarbiyah
IAIN Sunan Ampel Strategi Dan Media Pembelajaran Bahasa Arab (Surabaya:Uinsa,
2011), 43.
[21] Harry Andheska,
“Membangun Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Menulis dengan Memanfaatkan
Media Pembelajaran Inovatif, Universitas Maritim Raja Ali Haji”, Bahastra,
Vol. XXXVI, No. 1 (oktober 2016), 65.
[22] Norma nia
safitri dan suparkun, pengembangan media Pup Up Book untuk keterampilan
menulis Narasi (Siswa Tuna Rungu kelas IV: UNESA), 2.
[24] Bukhari,ahammiyatu
al-al’ab al-lughawiyyah lita’lim maharatul kitabah.
[25] Nasif Mustafa
‘Abdul Aziz, Al-‘Ab Al-Lughawiyah Fi Ta’lim Al- Lughat Al-Ajnabiyah Ma’a
Amsilah Fi Ta’lim Al-Arabiyah Li Ghairi An Natiqina Biha (Riyadh:Darul
Marigh, 1983), 174.
syukron katsiron
BalasHapusafwan, syukron ala qiroati haza bluk, jazakillah khiran
BalasHapus