Senin, 29 Mei 2017

Pengembangan Media Pembelajaran Maharah al-Kitabah

2 komentar:
A.      Pengembangan Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan perangkat yang tidak terpisahkan dari dunia pendidikan. Saat ini banyak kita temukan berbagai  macam media yang dapat kita akses dimanapun kita berada baik media cetak maupun media eletronik. Namun disana kita juga menemukan berbagai permasalahan yang berkenaan dengan media, diantaranya yaitu di beberapa sekolah masih ada media yang belum dikembangkan dengan baik, selain itu juga kita melihat media pembelajaran di indonesia masih belum merata, hal ini dapat dibuktikan di daerah masih banyak sekolah yang belum mempunyai akses media pembelajaran sebagaimana yang terdapat di sekolah perkotaan, inilah yang disebutkan oleh Umi Hanifah di dalam bukunya yang berjudul “Media Pembelajaran Bahasa Arab” ada dua permasalahan penting yang sedang dihadapi oleh lembaga-lembaga di Negara Indonesia yaitu: pertama keterbatasan media, kedua, kemanfaatan media.[1] Sehingga dari permasalah ini penulis menyimpulkan bahwa walaupun media terbatas namun jika guru kreatif mengembangkan media atau membuat media dari apa saja tentu pembelajaran tetap akan menjadi sebuah proses yang menyenangkan. Begitu juga seebaliknya sebanyak apapun media jika guru kurang kreatif dan inovatif dalam mengembangkannya maka media tersebut menjadi terbengkalai dan tentu akan berefek kepada pembelajaran yang cendrung menoton atau bersifat klasikal.
Pengembangan media pembelajaran sangat penting, untuk mengatasi kekurangan dan keterbatasan persediaan media yang ada, disamping itu media dikembangkan sendiri oleh guru atau pendidik yang bertujuan untuk menghindari ketidak-tepatan (mismatch) karena dirancang sesuai kebutuhan, potensi sumber daya dan kondisi lingkungan masing-masing. Lebih dari itu juga dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan inovasi guru sehingga akan manjadikan guru semakin profesional.[2]
Pengembangan merupakan sebuah metode sebagai dasar untuk mengembangkan produk yang akan dihasilkan (Puslitaknov, 2008:8).[3] Pembelajaran mahȃrah al-kitȃbah dapat dikembangkan menjadi sebuah produk media pembelajaran, kemudian produk itu dimanfaatkan oleh berbagai praktisi pendidikan ketika mengajar. Untuk melangkah ke tahap pengembangan tentu kita harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan media.

B.       Prinsip dan Langkah-Langkah Mengembangkan Media Pembelajaran
Terdapat beberapa prinsip pengembangan media dan produksi media menurut Mukminan yaitu singkatan VISUALS, yang dapat dijabarkan sebagai berikut:[4]
1.      Visiable         : Mudah diilihat
2.      Interesting     : Menarik
3.      Simple           : Sederhana
4.      Useful           : Isinya berguna/bermanfaat
5.      Accurate        : Benar (dapat dipertanggungjawabkan)
6.      Legitimate     : Masuk akal/sah
7.      Structured     : Terstruktur/tersusun dengan baik
Dengan demikian seorang guru, peneliti, maupun praktisi pendidikan lainnya dalam mengembangkan media mahȃrah al-kitȃbah haruslah menggunakan ketujuh prinsip ini agar media yang dikembangkan benar-benar tepat sasaran, mudah digunakan dan dapat membangkitkan semangat belajar siswa sehigga pada akhirnya hasil belajar siswa akan semakin meningkat.
Adapun langkah-langkah pengembangan media pembelajaran adalah sebagai berikut:[5]
1.      Mengkaji standart kompetensi dan kompetensi dasar
2.      Mengkaji media yang cocok dengan standart kompetensi dan kompetensi dasar
3.      Merumuskan strategi dan caranya
4.      Mengembangkan naskah atau isi pesan. Siapa yang menggunakan media pembelajaran, apa pesan yang akan disampaikan, apakah ada media yang sudah dipakai, dan apakah ada sumber informasi lain.
5.      Memilih bentuk dan jenis media pembelajaran, media apa yang menjangkau peserta didik, bentuk media seperti apa yang sesuai dengan perkembangan peserta didik dan mempertimbangkan dana, waktu dan hambatan.
Dengan demikian sebelum mengembangkan media mahȃrah al-kitȃbah, guru maupun praktisi pendidikan lainnya harus memperhatikan langkah-langkah diatas, sehingga media yang dikembangkan cocok dan bisa diterapkan dengan baik ketika mengajar di kelas.

C.      Mahȃrah al-Kitȃbah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan manusia lain. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk memperoleh bahasa yaitu bahasa pertama atau sering kita kenal dengan bahasa ibu, adapun untuk pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing diperlukan berbagai metode dan teknik pengajarannya. Dewasa ini kita ketahui bahwa bahasa memiliki empat aspek keterampilan yaitu mendengar, berbicara, mendengar dan menulis. Keterampilan menulis (mahȃrah al-kitȃbah) adalah keterampilan dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan (karangan).[6] Menurut pendapat lain mengatakan menulis merupakan kemampuan berbahasa yang bersifat produktif, menulis juga merupakan usaha untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan yang ada pada diri seorang pemakai bahasa melalui tulisan.[7] Kemahiran menulis mempunyai dua aspek yaitu pertama, kemahiran membentuk huruf dan menguasaai ejaan, kedua, kemahiran melahirkan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan berbahasa Arab.[8] Selain itu keterampilan menulis dalam pelajaran bahasa Arab secara garis besar dapat dibagi kedalam tiga kategori yaitu imla’, kaligrafi, dan mengarang.[9]
Melalui beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa kemahiran menulis merupakan syarat yang tidak terpisahkan dalam belajar bahasa, ketika seseorang tidak mampu untuk mengungkapkan perasaannya, maka menulis adalah cara terbaik untuk mengungkapkan isi hatinya, selain itu juga dengan menulis akan mengasah bakat, minat, serta keterampilan mengungkapkan fikrian, maupun untuk tingkat lanjut yaitu sebagai tulisan yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi seperti kaligrafi dan karya-karya tulis lainnya.
Hubungan pengembangan media dengan keterampilan menulis adalah sebuah upaya guru untuk mendesain, mengembangkan, mengelola, memanfaatkan media dengan sebaik-baiknya dalam mengajarkan keterampilan menulis (mahȃrah al-kitȃbah).

D.      Media pembelajaran Mahȃrah Al-Kitȃbah dan Pengembangannya
Kitȃbah merupakan keterampilan berbahasa yang rumit, karenanya keterampilan ini harus diurutkan setelah periode pelajaran yang menekankan pada bunyi (marhalah syafawiyah), namun kerumitan itu dapat kita atasi dengan menghadirkan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat dipahami sebagai perantara yang akan mengantarkan kita untuk mencapai tujuan pembelajaran. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, meteri, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.[10] Era globalisasi ini, ditandai dengan menyebarnya teknologi canggih yang dapat kita manfaatkan sebagai media pembelajaran. Adapun media yang digunakan untuk pembelajaran keterampilan menulis diantaranya ialah:[11]
1.      Teka-Teki Silang (الكلمة المتقاطئة)
Teka Teki silang
Teka teki silang (TTS) sebenarnya adalah media rekreasi dan hiburan. TTS sudah sangat familiar di berbagai kalangan baik anak-anak, dewasa, maupun orang tua, banyak kita jumpai di beberapa buku yang secara khusus menyediakan TTS, juga di beberapa media masa seperti koran, aplikasi permainan, sampai pada permainan dalam sebuah pembelajaran. Dalam penerapannya pada pembelajaran bahasa Arab khsusunya pada mahȃrah al-kitȃbah TTS bertujuan untuk: pertama, melatih siswa menulis huruf Arab secara lepas; kedua, melatih penguasaan kosa-kata atau mufradat siswa. Adapun cara pembuatan TTS ini ialah guru bisa membuat TTS dalam bentuk aplikasi, bisa juga memanfaatkan majalah atau koran berbahasa Arab yang tersedia TTS didalamnya, atau guru bisa membuat TTS dengan cara atau media apapun sesuai kreatifitas. Manfaat dari media ini adalah melatih murid untuk terbiasa menulis huruf-huruf Arab sehingga murid akan menjadi lancar dalam menulis.
2.      Komik
komik berbahasa arab
Komik merupakan media yang mempunyai sifat sederhana, jelas dan mudah difahami. Oleh sebab itu media komik dapat berfungsi sebagai media yang informatif dan edukatif.[12] Komik sudah tidak asing lagi dalam dunia anak-anak, komik merupakan cerita bergambar disertai balon dialog. Penerapan dalam mahȃrah al-kitȃbah yaitu: pertama, guru membuat beberapa figur komik, dan di dalam balon dialog tersebut ditulis bebarapa percakapan sehari-hari, kalimat sapaan, kalimat ungkapan, dan bebarapa percakapan-percakapan bahasa Arab; kedua, guru menyajikan komik tersebut dengan salah satu balon dialog yang kosong sehingga nanti guru meminta siswa untuk mengisinya dengan benar. Baik itu dengan cara menyambung antara huruf yang satu dengan yang lain, melengkapi salah satu kata yang hilang, atau menulis keseluruhan kalimat.
3.      Video klip
Pembelajaran menulis didahului pemutaran video klip yaitu sebuah pembelajarna menulis yang dilakukan siswa setelah menyaksikan pemutaran video klip. Pada proses pembelajarannya guru meminta siswa untuk mengungkapkan imajinasinya dan fikirannya mengenai video klip yang diputarkan ke dalam bentuk tulisan.[13] Untuk pengembangan tingkat lanjut guru membuat video tentang kegiatan siswa, kemudian guru menampilkan video tersebut di kelas, kemudian meminta siswa untuk menulis rangkaian kegiatan tersebut menjadi berita singkat melalui prinsip pertanyaan 5W1H.[14]
4.      Poster
Merupakan sebuah gambar yang memiliki warna yang menarik, tujua penggunaan poster dalam  pengajaran kitȃbah ialah membantu daya nalar siswa dalam menjelaskan apa yang dilihatnya kemudian dituliskan menjadi kalimat-kalimat berbahasa Arab. Tentu poster yang digunakan harus disesuaikan dengan tema yang akan diajarkan agar siswa dapat menghubungkan sesuatu yang mereka hadapi.[15]
5.      Cerita Radio atau TV
Teknologi saat ini sangat cepat berkembang, namun dua media ini masih sangat kita perlukan untuk memperoleh informasi, selain dikembangkan untuk keterampilan menyimak, kedua media ini juga digunakan untuk mengembangkan keterampilan menulis yaitu dengan cara siswa diberi tugas untuk menyimak atau menonton cerita yang dapat diakses pada chanel tv Arab, BBC Arab, radio online, siaran berita Arab di kelas atau di rumah, kemudian menuliskan kosa-kata yang tidak dipahami, lalu menuliskan inti sari dari cerita tersebut.
6.      Kaset Rekaman
Sama halnya dengan ilmla’, cara yang diterapkan pada media kaset rekaman ialah guru memperdengarkan rekaman berbahasa Arab, baik dari penutur asli maupun dari rekaman suara guru, kemudian siswa diminta untuk menulis ulang kalimat-kalimat yang telah di dengarkannya.
7.      Foto dan Gambar
Media foto atau gambar merupakan salah satu media visual yang sangat menarik untuk diterapkan dalam pembelajaran maharah al-kitabah, selain menarik media gambar/foto berperan sebagai umpan atau stimulus yang dapat membantu siswa dalam pembelajran maharah al-kitabah.[16] penerapan media ini ialah dengan cara guru membawa foto atau gambar kemudian meminta siswa untuk:[17]
a.       Mendiskripsikan isi gambar/foto ke dalam bahasa Arab
b.      Mencari kosa kata,
c.       Mencarai lawan kata,
d.      Memberikan kesimpulan,
e.       Menjawab pertanyaan
Keseluruhan proses tersebut dilakukan dalam benuk tulisan. Untuk pengembangan tingkat lanjut guru dapat menyajikan sebuah gambar peristiwa yang memuat informasi kejadian yang sedang terjadi di suatu tempat, daerah atau negara. Agar tidak terkesan kaku dan membuat siswa merasa bosan maka sajikan gambar atau foto yang berwarna hidup (3D) sehingga akan menjadi lebih menarik dan unik. Selanjutnya guru juga bisa menyajikan gambar berseri, kemudian meminta siswa untuk mendiskripsikan gambar tersebut ke dalam tulisan atau karangan sesuai urutan cerita pada gambar tersebut.[18]
8.      Internet
Dapat diketahui bahwa internet merupakan jaringan yang dapat memudahkan kita mengakses berbagai macam pengetahuan dari seluruh penjuru dunia. Menurut KBBI internet adalah jaringan komunikasi eletronik yang menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telpon atau satelit.[19] Kemahiran menulis dapat diasah melalui media internet ini dengan cara banyak mengakses dan membaca berita, makalah, blog, web, yang disajikan dalam situs-situs berbahasa Arab kemudian menuliskannya kembali dengan susunan dan gaya bahasa sesuai keinginan. Adapun aplikasinya dapat dilakukan melalui fasilitas e-mail. Untuk pengembangan lebih lanjut yaitu dengan Cara, guru atau murid menulis surat dalam bahasa Arab pada Microsoft Word atau sejenisnya dan mengirim dengan menggunakan Attachment melalui e-mail ke beberapa e-mail penulis Arab.[20]
9.      Lagu
Pemanfaatan media ini bermula dari banyaknya siswa yang senang mendengarkan lagu-lagu terutama lagu yang bertemakan cinta. Atau lagu yang sedang ngetren saat ini misalnya lagu “kun anta”. Media ini dapat membantu siswa menambah kosa kata, selain itu siswa dapat kembali menuliskan apa yang telah mereka dengar dari lagu tersebut dengan tema yang sama tapi dalam bentuk dan jenis tulisan yang berbeda.[21]
10.  Pup Up Book
Merupakan sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur tiga dimensi. Pup up book dapa digunakan sebagai contoh untuk menjelaskan konsep-konsep yang sangat abstrak dan memerlukan objek yang konkret pada mata pelajaran. Tampilan visual yang lebih berdimensi membuat narasi semakin terasa nyata ditambah lagi dengan kejutan yang diberikan dalam setiap halamannya. Gambar dapat secara tiba-tiba muncul dari balik halaman atau sebuah bangunan dapat berdiri megah ditengah-tengah halaman, kemudian perwujudan gambar bangunan itu dituangkan dalam tulisan. Pengambangan media ini dikhususkan untuk pembelajaran menulis narasi (cerita pendek).[22]
11.  Kartu kata untuk menyusun kata-kata
Salah satu media yang dapat digunakan untuk pembelajaran kitȃbah adalah kartu kata. Pembelajaran dapat dilakukan dengan menulis cerita dengan bantuan kartu kata.
Kartu Kata


E.       Pengembangan Media Pembelajaran Mahȃrah al-Kitȃbah Melalui Permainan Bahasa
Pembelajaran mahȃrah al-kitȃbah yang dikemas melalui permainan merupakan salah satu cara pengajar dalam menyampaikan meteri pelajaran secara mudah, namun dalam pembuatannya diperlukan ketelitian dan harus sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa yang baik dan benar. Adapun pengembangan media mahȃrah al-kitȃbah melalui permainan diantaranya yaitu:
1.      Melengkapi huruf atau kata yang kurang atau hilang
Guru menyuruh siswa menuliskan satu huruf atau kata yang hilang pada kata atau kalimat tertentu yang dibantu dengan gambar yang menunjukkan dari jawaban yang dimaksud. Dan bisa juga dilakukan dengan cara memberikan definisi, sinonim, antonim, atau bahkan dengan gerakan tubuh dari kata yang hilang tersebut.
2.      Menyempurnakan gambar dan menulis namanya
Guru menyiapkan beberapa gambar, dan gambar tersebut digambar  dengan cara terputus putus, kemudian guru menyuruh siswa untuk menyempurnakan gambar tersebut. Setelah selesai, siswa diperintahkan untuk menulis deskripsi gambar apa yang dimaksud.
3.      Apakah kamu tahu (hal ta’rif)
Guru memberikan beberapa pertanyaan secara tertulis dan meminta siswa menjawab pertanyaan tersebut secara tertulis. Pertanyaan tersebut bisa berupa sesuatu hal yang ada di lingkungan siswa atau peristiwa yang aktual.
4.      Mengurutkan kalimat (tartibul jumal)
Kumpulan kata-kata yang diacak, kemudian diletakkan secara terpisah- pisah, sehingga belum berbentuk paragraf yang memiliki makna, atau belum menjadi paragraf yang sempurna, kemudian guru meminta siswa untuk menuliskan kata-kata itu kembali secara berurutan menjadi sebuah paragraf yang utuh dan benar.
5.      Simbol atau kode
Permainan ini dirancang untuk meningkatkan kemahiran menulis dan membaca, dalam permainan ini guru menyediakan sekelompok kosa-kata yagn di tulis dalam bentuk kode, kamudian guru membuat sebuah latihan soal menggunakan kode-kode tersebut secara berurutan, lalu meminta siswa untuk menganalisis dan menerjemahkan kode-kode tersebut kemudian menuliskannya menjadi sebuah cerita pendek.
6.      Soal-jawab
Tujuan permainan ini ialah untuk menterjemahkan pikiran siswa ke dalam sebuah tulisan. Dengan menggunakan sebuah kartu yang kemudian dibagikan kepada seluruh siswa. Prosesnya ialah guru membagikan kartu kepada setiap siswa dan meminta mereka untuk menulis sebuah pertanyaan tentang materi pembelajaran. Kemudian meminta siswa untuk mengumpulkannya kembali. Lalu membagikan kembali kartu tersebut secara acak, lalu meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertera pada kartu tersebut.[23]
7.      Berlomba menulis
Tujuannya yaitu menulis kosa kata populer, menulis cepat, proses penerapannya ialah guru membagikan kertas kepada seluruh siswa, lalu meminta siswa untuk menulis nama-nama hewan selama 5 menit, siapa yang paling banyak menulis kosa kata tersebut dia adalah pemenangnya, dengan catatan tulisannya tepat, benar, dan jelas.
8.      Surat Rahasia
Surat Rahasia
Tujuannya adalah menulis/menggabungkan huruf yang terpisah menjadi sebuah kata-kata/kalimat. Penerapannya ialah guru menulis sebuah ungkapan berbahasa Arab, atau surat pendek dengan huruf-huruf terpisah di papan tulis atau proyektor, lalu meminta siswa untuk memahami dan menulis huruf-huruf terpisah tersebut dengan huruf-huruf tersambung. Pemenangnya ialah yang paling cepat dan benar dalam menulis.[24]
9.      Permainan huruf hijaiyah
Ada  beberapa contoh dalam permainan bahasa diantaranya yaitu:
a.       Gabungkanlah huruf-huruf berikut ini: (ر ك ب) menjadi beberapa jumlah kata contohnya menjadi: كبر, كرب, بكر, ربك
b.      Tulislah kalimat terbuat dari satu kata yaitu dari kata “جميل

F.       Contoh Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Arab Aspek Mahȃrah Al-Kitȃbah dengan Permainan Bahasa Arab[25]

Hanya dengan simbol
 


Bahasa             : penggunaan simbol untuk merangkai sebuah kalimat
Tema               : menulis teks pidato dan cerita pendek dan membacanya
Kemahiran       : membaca dan menulis
Tingkatan        : pemula (awal)
Waktu             : 30 menit untuk membuat daftar kata
                          15 menit untuk menulis cerita dan membacanya

Daftar kata:
O= يسمع
H = بيت
ö= قط
N = يري
= يتكلم
¯= يتغنى
Õ= نهار
P = شارع
s = يسأل
Ê = يدخل
É = يخرج
 & = يقرأ
ß = بحر
à= ليل
L = حزين
J = سعيد
= طفل
ÿ = طائرة
= رجل
= إمرأة
Y = يحب
= اصدقاء
       = شجرة
     = جبل
È = فوق
Ê = تحت
é = يصعد
ê = ينزل


        = معا
ä = طعام
Penerapan:
1.      Menyusun kalimat yang berbentuk cerita pendek menggunakan daftar kata yang berbentuk kode atau simbol dari beberapa kosa kata yang ada di atas
2.      Meminta siswa menganalisinya
3.      Meminta siswa untuk menuliskan atau menterjemahkan kode kode tersebut menjadi sebuah rangkaian cerita pendek
É
من اﻟ
H
فى
اﻟ
Õ
و يمشى
فى اﻟ
P
J



و هو
N
ÿ
È
¯

و
é
و
N
اﻟ
ß
ثم
ê
و
يقابل
اﻟ




Tuliskan kembali dalam bentuk cerita pendek di bawah ini:
...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................





DAFTAR PUSTAKA

Andheska, Harry, “Membangun Kreativitas Siswa Dalam Pembelajaran Menulis    Dengan Memanfaatkan Media Pembelajaran Inovatif Universitas      Maritim Raja Ali Haji, Bahastra, Vol. XXXVI, No. 1, Oktober, 2016.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta:Rajawali Press, 2013.

Asnawir dan Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran. Jakarta:Ciputat Press,       2002.

Asyrofi, Syamsuddin. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab Konsep Dan   Implementasinya. Yogyakarta:Penerbit Ombak, 2016.

Bukhari. Ahammiyatu Al-Al’ab Al-Lughawiyyah Lita’lim Maharatul Kitabah.         Jakarta:Kencana, 2006.

Dewi, Lestika. “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Poster Terhadap          Kemampuan Menulis Puisi Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Rantau        Utara Tahun Pelajaran 2012/2013”. Artikel: Rantau Utara, 2012.

DIKLAT PROFESI GURU LPTK Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel. Strategi           dan Media Pembelajaran Bahasa Arab. Surabaya:Uinsa, 2011.

Hanifah, Umi. Media Pembelajran Bahasa Arab. Surabaya:UINSA Press, 2014.

Hermawan, Acep. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung:Remaja         Rosdakarya, 2011.

Muradi, Ahamad. Pembelajaran Menulis Bahasa Arab dalam Perspektif     Komunikatif. Jakarta:Kencana, 2015.

Nasihna, Idrus dkk. Pengembangan Media Pembelajaran Menulis Puisi Berbasis   Tayangan Acara Televisi untuk Siswa Kelas VIII. Malang:UNISMA Malang, 2012.

Nasif Mustafa ‘Abdul Aziz. Al-‘Ab Al-Lughawiyah Fi Ta’lim Al- Lughat Al-          Ajnabiyah Ma’a Amsilah Fi Ta’lim Al-Arabiyah Li Ghairi An Natiqina     Biha. Riyadh:Darul Marigh, 1983.

Ni’mah, Mamlu’atul dan Abdul Wahab Rosyidi. Memahami Konsep Dasar            Pembelajaran Bahasa Arab. Malang:UIN Malik Press, 2011.

Nia, Norma safitri dan Suparkun. “Pengembangan Media Pup Up Book Untuk      Keterampilan   Menulis Narasi Siswa Tuna Rungu kelas IV”. Skripsi--          UNESA, Surabaya, 2011.

Nurseto, Tejo. “Membuat Media Pembelajaran Yang Menarik: Fakultas Ekonomi   UNY, Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, Vol.8, No.1, April, 2011,

Sastri, dkk. “Pengembangan Media Audio Visual Pembelajaran Menulis Berita      Singkat: FKIP Universitas Jambi, Pena, Vol.3, No.2, Desember, 2013.

Suharti. “Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Media Gambar    Peristiwa Pada  Siswa Kelas VIII C: SMP Negeri 1 Suradadi, Widya     Sari, Vol.16, No.2, Mei, 2014.

Susiana. “Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen dengan Medei Video Klip      pada    Siswa Kelas IX F: SMP Negeri 2, Edu-Kata, Vol.1,     No.2, Agustus,            2014.

Wahab, Abdul Rosyidi. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang:UIN Malang Press, 2009.

Zulhannan. Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif. Jakarta:Rajawali Press,   2015.




[1] Umi Hanifah, Media Pembelajran Bahasa Arab (Surabaya:UINSA Press, 2014), 128-129
[2] Ibid., 129.
[3] Idrus Nasihna dkk, Pengembangan Media Pembelajaran Menulis Puisi Berbasis Tayangan Acara Televisi Untuk Siswa Kelas VIII (Malang:UNISMA Malang, 2012), 3.
[4] Tejo Nurseto, “Membuat Media Pembelajaran yang Menarik”, Jurnal Ekonomi dan pendidikan, Vol. 8, No. 1( April, 2011), 24.
[5] DIKLAT PROFESI GURU LPTK Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab (Surabaya:UINSA, 2011), 33.
[6] Zulhannan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif (Jakarta:Rajawali Press, 2015), 192.
[7] Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab (Malang:UIN Malang Press, 2009), 73.
[8] Syamsuddin Asyrofi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab Konsep dan Implementasinya  (Yogyakarta:Penerbit Ombak, 2016), 142.
[9] Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung:Remaja: Rosdakarya, 2011), 151.
[10] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta:Rajawali Press, 2013), 3.
[11] Umi Hanifah, Media Pembelajran Bahasa Arab (Surabaya:Uinsa Press, 2014), 38-39.
[12] Asnawir dan Basyiruddin Usman,  Media Pembelajaran (Jakarta:Ciputat Press, 2002), 55.
                [13] Susiana, “Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen dengan Medei Video Klip pada Siswa Kelas IX F SMP Negeri 2”, Edu-Kata, vol.1, No.2 (Agustus, 2014 :111-118), 114.
[14] Sastri, dkk. “Pengembangan Media Audio Visual Pembelajaran Menulis Berita Singkat”, Pena, Vol.3, No.2 (Desember 2013), 25.
[15] Lestika dewi, “pengaruh penggunaan media pembelajaran poster terhadap kemampuan menulis puisi” (oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Rantau Utara Tahun pelajaran 2012/2013), 5
[16] Suharti, “Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Media Gambar Peristiwa” Pada Siswa KelasVIII C. SMP Negeri 1 Suradadi. Widya sari, vol.16, No.2, (Mei 2014),  33-47.
[17] Mamlu’atul Ni’mah dan Abdul Wahab Rosyidi, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab (Malang:Uin Malik Press, 2011), 137-139.
[18] Ahamad Muradi, Pembelajaran Menulis Bahasa Arab dalam Perspektif Komunikatif (Jakarta:Kencana, 2015), 143.
[19] Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung:Remaja Rosda Karya, 2011), 251.
[20]  DIKLAT PROFESI GURU LPTK Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Strategi Dan Media Pembelajaran Bahasa Arab (Surabaya:Uinsa, 2011), 43.
[21] Harry Andheska, “Membangun Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Menulis dengan Memanfaatkan Media Pembelajaran Inovatif, Universitas Maritim Raja Ali Haji”, Bahastra, Vol. XXXVI, No. 1 (oktober 2016), 65.
[22] Norma nia safitri dan suparkun, pengembangan media Pup Up Book untuk keterampilan menulis Narasi (Siswa Tuna Rungu kelas IV: UNESA), 2.
[24] Bukhari,ahammiyatu al-al’ab al-lughawiyyah lita’lim maharatul kitabah.
[25] Nasif Mustafa ‘Abdul Aziz, Al-‘Ab Al-Lughawiyah Fi Ta’lim Al- Lughat Al-Ajnabiyah Ma’a Amsilah Fi Ta’lim Al-Arabiyah Li Ghairi An Natiqina Biha (Riyadh:Darul Marigh, 1983), 174.

2 komentar:

 
back to top